Kamis, 01 Mei 2008

OMONGKAN ATAU SAMPAIKAN ?


Future world, post modern, syahdan suatu ketika berbagai bangsa dan agama termasuk pemeluk Islam berkumpul di suatu tempat, Dalam pertemuan itu para petinggi membuat suatu perlombaan barang siapa dalam tempo yang sesingkat-singkatnya mampu membuat bangunan tertinggi dengan fungsi kecanggihan, estetika cremona, durability dan safety, dengan bahan yang ringan low timbal maka bangsa atau agama itulah yang layak dinobatrkan sebagai yang terunggul. Start...Dorr...! maka perlombaan pun dimulai....riuh rendah para arsitek dan pekerja mulai terasa.

Ada yang menggunakan semacam logam super ringan dan super kuat berbahan unsur tanah yang diciptakan melalui proses rekonstruksi molekul cryogenic generasi kesembilan. Beberapa ahli biotehnologi menggunakan "bakteri"nya atom sebagai pengikat energi generator listrik yang selama ini didominasi bahan polutan dan sering bocor. Pakar pertanian bekerjasama dengan IT memakai ekstrak daun kelor yang menghasilkan cairan berisi kamar-kamar fragmentasi sempurna sebagai pengganti hardsik server sistem bangunan yang selama ini lebih berat dan besar. Pakar fisika merancang medan elektrostatis gravitasi yang disalurkan ke seluruh jendela sebagai pengganti kaca sehingga tak perlu repot-repot membersihkan dan pemandangan luar jendela lebih terasa hidup.

Beberapa ruang telah menggunakan AC hanya dengan tanaman yang dimodifikasi genetik sehingga mampu mengeluarkan okisgen dan menyerap karbondioksida ribuan kali lebih cepat dari tanaman yang ada saat ini.. Instalator listrik terlihat sedang memasang serat optik dan tabung cahaya sebagai penerangan yang sumber-sumber cahayanya diambil dari tempat-tempat ibadah dengan menggunakan reciever pemindai aura yang cara kerjanya mirip seperti filter air sehingga penerangan di dalam ruangan tidak menimbulkan panas, baik panas fisik, radiasi otak dan panas hati. Di lobi tampak seorang musisi menghibur para pekerja tanpa memakai alat musik dan speaker apapun. Lho ? ternyata musisi itu hanya menggunakan brain converter sebesar uang logam yang cara kerjanya hanya menancapkan resonator ke jidat. Alat itu berfungsi menyadap gelombang otak alpha, beta , delta dan sejenisnya yang kemudian dipantulkan lagi ke otak kanan sebagai kreator estetika dan dikonversi lagi menjadi rentang frekuensi ambang dengar manusia 20 Hz-20 kHz. Lalu output alat itu memancarkan sinar infra perak yang ditembakkan ke seluruh ruangan dengan pola gerak yang lembut, fleksibel dan bersifat dispersi omni sehingga pantulan-pantulan cahaya itu mampu membuat getaran suara yang sesuai dengan kehendak musisi. Dan masih banyak lagi yang bagi orang sekarang adalah sebuah kegaiban....pokoknya semua ajaiblah....

Tiba -tiba dari arah timur terdengar teriakan kompak dari golongan kita, muslim... Alhamdulillah... sudah selesai....kita nomor satu...kita bisa istirahat...nyantai-nyantai....Gila ! mereka sudah selesai...cepet banget... kata para pakar dari berbagai penjuru dunia. Para ahli terbengong-bengong melihat bangunan itu dari kejauhan tampak menjulang tinggi gagah putih bersih mengkilat ditimpa cahaya matahari. Saking tingginya bangunan itu seakan-akan menyentuh langit. Namun apa selanjutnya ? ketika para ahli mendekati bangunan itu semuanya perlahan beringsut meninggalkannya sambil ngedumel...ah kalau cuman gitu sih ya dari tadi gua dah selesai....Lho ini bangunan paling oke yang pernah ada kata jubir kita...emangnya oke dari Hongkong ! timpal mereka...Tak mau mengecewakan, para pemilik bangunan ini mengejar menyusul para pakar tadi sembari berargumentasi...Pak pakar, ini adalah sistem terbaik yang pernah ada...toleransi kesalahan bangunan ini nol persen, safety dan manusiawi...higienis lagi....nih coba liat data-datanya...coba bandingkan rumus ini dengan punya sampeyan...Akhirnya para pakar dengan perasaan campur aduk antara mengakui, jengkel dan geli berucap..." Rumusnya emang gua akui top dah....tapi bangunannya itu lho....Para pakar pun berlalu dengan sedikit menahan geli takut menyinggung perasaan pemilik bangunan.

Oi...what's wrong ! Ternyata bangunan itu hanya terbuat dari kertas yang berisikan ceramah-ceramah, bahan seminar yang rat-rata berisi How to...yang baik dan benar, dan fatwa-fatwa yang ditumpuk sedemikian rapi sampai menjulang tinggi...

Cerita ini hanya sekedar potret kekinian dan gambaran masa depan umat muslim bila kita tidak berhijrah dari mental lama menuju pola-pola yang baru dalam merumuskan makna kekhalifahan. Dan mungkin menara gading itupun semakin hari akan semakin tinggi. Sabda Nabi sampaikan walau satu ayat menjadi alat pembenaran bahwa setiap muslim wajib ngomong ke kiri kanan tutur tinular menyampaikan teks-teks ayat suci. Dan anehnya siapa yang paling punya banyak referensi ayat dan hadits dinobatkan menjadi ustadz. Padahal tehnologi sekarang masalah teks Al Quran dan hadits tinggal install ke hp, kalau cari rujukan tinggal ketik, tekan search, muncullah semua topik itu. Anak-anak kita di TPQ pun bisa karena memang Al Quran tidak diciptakan dan dimonopoli untuk orang dewasa saja. Bahkan kebenaran yang disampaikan jiwa bersih anak kecil lebih terasa daripada orang dewasa yang isi kepalanya sudah penuh intrik dan kepentingan.

Kalau saya ngomong, friend...di Malang ada nasi goreng resek ( sampah ) yang rasanya tiada banding ueenaak tenaann. Pokoknya bumbunya itu bla...bla...bla...lauknya bla...bla...bla..cip dah....Ah nggak mungkin masak nasi sampah enak ?...lha kamu nggak ngerti sih....wis pokoknya aku nggak percaya nasi sampahmu.....Lho ini lain...dasar gila....ya kamu yang gendheng....ente sudrun...kowe njileng...loe bahloel...sampeyan mengong....dst...dst. berbalasan .panjaaang.... Dalam hal ini apakah saya ini dapat digolongkan telah menyampaikan atau sekedar mengomongkan ? efektifkah ? Bandingkan bila begini, friend yuk ikut aku....sepeda motor pun dipacu brrrmmm...sampailah di depan warung, pesan, makan, minum pulang. Pasti teman saya tanpa mempunyai banyak kosa kata akan cukup berucap nggak enak atau Alhamdulillah kenyang, bener-bener ueenaak tenan nasi goreng ini walau sedikit aneh...kosa kata yang panjang telah diringkas menjadi kosa rasa dan kosa makna yang mantap. Dia paham bahwa nasi goreng sampah hanyalah istilah yang menggambarkan nasi yang penuh suwar-suwir lauk pauk plus mie dan sayuran yang digoreng dalam wajan raksasa yang lebih mirip tong sampah. tragisnya sekaligus sensasinya tempat itu memang bekas pembuangan sampah yang sudah disulap beralih fungsi menjadi warung. Dan...hmmm...nasi goreng ini benar-benar ada di Malang...sungguh.

Bayangkan seandainya umat muslim serentak berpuasa bicara tiga hari saja seperti Nabi Zakaria, lalu apakah benar-benar ada ayat yang tersampaikan selama tiga hari itu ? Bayangkan pula bila seorang itu tunarungu atau tunawicara sejak lahir apakah mereka tidak bisa menyampaikan ayat sebab si tunarungu tak pernah mendengar nama Allah sejak lahir, bagaimana pula pola pengucapan syahadat si tunawicara ? Apakah mereka bisa masuk Islam mengingat syarat awal adalah mengucap shahadat, harus fasih pula. Bagaimana cara menggetarkan hatinya dengan menyebut asma Allah wong tuli sejak lahir ? Lalu apa mereka tidak mampu menerima dan menyampaikan aqidah Islam kepada masyarakat umum ? Berarti Islam terbatas dong....diskriminatif...sama sekali nggak universal rahmatan lil alamin.

Ternyata pikiran kita sendiri yang membatasi. Akhirnya yang mulanya Islam merasa hanya untuk orang yang tidak cacat saja lalu berkembang hanya untuk orang pinter-pinter yang mampu mengembangkan ghazwul fikr dan ahli tafsir saja, membatasi lagi Islam hanya sanggup untuk kebenaran pemahaman timur saja, kota saja, Islam kaffah hanya ada di organisasi saya....dan tiba-tiba secara tak sadar diam-diam kita terselimuti rasa iblis dibalik logika " saya adalah Imam Mahdi " karena hanya saya thok til yang bisa berfikir dan bertindak benar. Pokoknya semua harus mengikuti alur logika saya, titik. Diluar itu seesssaaat... Lalu apakah Islam diciptakan untuk mempersulit perbuatan ibadah dan amal dengan mengangung-agungkan anggapan fikiran ? Kalau begitu kasihan dong orang yang dianggap bodoh sebab untuk mendapatkan tiket ke surga peluangnya kecil .Malah-malah yang masuk surga duluan orang Yahudi karena realitasnya logika otaknya paling encer sedunia.

Padahal Nabi Muhammad itu sangat sederhana. Beliau menyampaikan ayat dengan tindakan sehingga Allah sendiri menyebut beliau sebagai Qur'an hidup ( bukan tafsir Quran yang hidup ), realtime nya firman Allah. Mungkin hanya beliau lah yang sanggup menjembatani dan memaklumi perbedaan pendapat para sahabat dengan senyam-senyum. Tapi tak inginkah kita meniru sang Uswatun Khasanah ?

Seandainya kita meneladaninya mungkin dunia ini lebih sedikit konflik karena setiap individu sibuk menggerakkan tangan dan kaki daripada sekedar menggerakkan mulut yang biasanya hanya berakhir dengan sikap keashabiahan. Masalahnya kata orang jadoel siapa yang lihai menggerakkan mulut dan fikiran maka ia lah yang menguasai dunia ( entah akhirat ), sedangkan yang nggak pandai ngomong dianggap bodoh karena manusia adalah satu-satunya mahluk yang bisa berkata-kata.

Bila seorang wanita menanam bibit-bibit pohon di belakang rumahnya, itu sudah lebih dari menyampaikan ratusan ayat secara realtime walaupun tidak pernah diomongkan. Ia bisa memandang jauh kedepan bagaikan memandang akhirat. Ia tidak pernah risau dan berkoar-koar tentang masa depan anak cucu karena saat ini telah menyampaikan ayat. Ia menjaga dengan pohonnya agar resapan air berfungsi dengan baik sehingga volume air itu tetap terpenuhi ketika pergantian musim tiba. Maka ketika musim kering tiba pohon itu menolong orang dengan cadangan airnya untuk mencukupi kebutuhan berwudhu demi sempurnanya syarat sahnya sholat. Ketika musim hujan pun orang-orang sekitar kampung tidak takut dilanda banjir karena pohon itu telah berfungsi dengan baik. Daun dan ranting yang berjatuhan dipunguti oleh para fakir miskin untuk dijual ke pasar. Pencukupan kadar oksigen dan penyerapan karbondioksida mampu memberi kenyamanan bernafas penduduk sekitar. Hawa yang sejuk membuat tenangnya fikiran dan rileksnya badan sehingga beribadah pun jadi nyaman. Buah-buah dihidangkan untuk anak-anaknya demi melatih agar tidak terbiasa hidup konsumtif jajan di luar yang belum tentu menyehatkan. Ia merawat tubuh anaknya dengan makanan sehat karena ia tahu anak adalah penerus perjuangan.

Begitu dahsyat multiplier tindakan sederhana ini. Perintah ayat Al Quran. untuk memelihara alam, menaungi tetangga, memberi nafkah pekerjaan fakir miskin, mengajari hidup sederhana, menjaga dan menyediakan fasilitas ibadah, telah tersampaikan dan terangkum dari sebuah "tindakan kecil" ini. Bagai biji yang tumbuh berkembang biak memenuhi jagad. Inilah sistem pahala.... Rrruaarrr biasa...Dahsyat ...!!! Tapi apakah ini diakui sebagai sebuah jihad perjuangan menegakkan Al Quran oleh sebagian besar umat Islam terutama oleh orang-orang yang keminter dan suka berkhutbah seperti saya yang lagi suka berkhotbah tulis menulis di milis dzukrullah tercinta ini ? Apa memang jihad memang telah terbonsai sedemikian rapi hanya menjadi urusan politik dan baris-berbaris yang pada akhirnya menjadikan Politik sebagai Tuhan dengan anggapan bila politik disembah maka seluruh kehidupan dapat dikuasai. Tidak berkacakah kita terhadap tragedi-tragedi internal Islam yang penuh darah ?

Oleh sebab itu saudara-saudaraku kaum muslim sekalian yang dirahmati Allah.... ( wuiih... gayanya seperti khotbah di mimbar beneran ) marilah kita mulai menyampaikan satu persatu ayat dengan tindakan nyata. Saya yakin seluruh saudaraku tercinta telah dibekali Allah kemampuan berkreasi yang berdampak multiplier luar biasa bagi kehidupan yang lebih baik. Nggak perlu minder walupun ngaji baca Qur'an nya masih "grothal-grathul". Nggak perlu takut mengucapkan Tuhan dengan lafadz" Awwoh" karena lidah anda memang kelu nggak bisa diatur. Nggak perlu takut salah baca tulis wong nabi juga ummi kok. Bikoz whooot...? Sebab saya mengajak menyampaikan, bukan mengomongkan....Wassalam dulu ya ceramahnya....

Biarkan ulat berdakwah dengan berdiam diri berkepompong ria agar menjadi kupu yang indah...karena itulah ayat tamsil....

Biarkan lebah berdakwah membuat sarang dan madunya....karena itulah ayat fungsi...

Biarkan Nabi Khidir AS berdakwah dengan membocori perahu...karena itulah ayat non linear timeless...

Biarkan Nabi Musa AS berdakwah dengan cara terkapar di bukit Tursina....karena itulah ayat metodologi fana...

Biarkan Nabi Ibrahim AS berdakwah memotong kepala Ismail AS ...karena itulah ayat isyarah agar kita tak mencintai perolehan kepala ...

Biarkan sang insinyur berdakwah dengan membangun infrastruktur agar ketika kita mendatangi pengajian tidak lagi melewati jalan terjal dan hutan lebat yang gelap....

Biarkan sang kuli menyampaikan ajaran rasul dengan menyingkirkan kerikil dan paku di jalan di sepanjang hidupnya agar mobil bos kita nggak bocor supaya bisnis bos berjalan lancar dan akhirnya kita pun dapat cipratan bonus....

Biarkan bapak-bapak ibu-ibu bersyiar tirakat tidak tidur malam begadang di pasar demi mendapatkan sayuran terbaik untuk dijual kepada istri-istri kita...

Biarkan ahli fikih membuat rumusan-rumusan yang di simpan dalam ensiklopedia karena suatu saat kita butuh berkunjung ke perpustakaannya...

Biarkan sang musisi menyampaikan nada-nada Daud AS agar telinga kita yang seharian emosi mendengar suara mesin-mesin berisik tak beraturan menjadi tertata nyaman kembali...

Biarkkan sang pasukan kuning menyampaikan ajaran kebersihan sebagian dari iman agar lingkungan kita terhindar dari berbagai macam najis yang dapat membatalkan ibadah....

Biarkan sang ahli wirid berdzikir berhari-hari tanpa putus di pojok ruang masjid agar ketika kita lupa disibukkan urusan dunia, Allah tidak menimpakan kiamat karena masih ada yang memanggil-manggilNya...

Biarkan sang wanita itu menanam pohon kehidupan dari benih terkecil yang ia punya...teladanilah...

Biarkan sang...( isi sendiri )....berdakwah dengan...(isi sendiri )...agar....

Bayangkan bila mereka semua mogok satu bulan saja akibat kita sumpah serapahi, kita anggap tidak pernah berjihad menegakkan Al Quran...

Inilah Kehidupan. Tidak tergetarkah hati kita oleh semua ayat kejadian yang digerakkan oleh Al Hayyu, yang maha hidup dan menghidupi ini .... ? Maka bersaksilah dengan sebenarnya kesaksian...dan Iqra...bacalah...lalu dengarkan dakwah mereka dengan mata hati...telinga hati...

Maka berikrarlah ke dalam keheningan diri sendiri :

Bismillahirahmaanirrahiim...

Biarkan aku... ( nama anda sendiri ) mengerjakan secara nyata...( bakat dan profesi anda ) demi terwujudnya rahmatan lil alamin seperti yang dikehendakkan Allah.

Inilah sejatinya ayat yang aku ( nama anda ) sampaikan...

Tiba-tiba dunia ini menjadi sepi, tenang dan nyaman untuk dihuni karena semua orang pada malas berdebat...

Tiba-tiba kita semua telah pandai berdakwah dengan mulut terkunci karena kata-kata itu telah menyublim menjadi tetesan peluh dan air mata...

Tiba-tiba seluruh umat manusia berpayung kemakmuran dibawah kepemimpinan generasi anak-anak kita yang sholeh...

Tiba-tiba...lho... kemana ya orang-orang.....tiba-tiba saya sendirian di sini....nggak ada orang....gile gue ditinggal... saya masih sibuk meracau mengigau di dunia fantasi sendirian ...padahal semua pada sibuk bekerja bagai kaum muhajirin yang tak mau berpangku tangan pada kaum anshar demi kehidupan yang lebih baik...

Semoga bermanfaat

Dody Ide

Tidak ada komentar:

Posting Komentar