Ya Tuhan, akal kami keseleo
Kalau beredar isu ada orang jadi nabi
Kami pun marah tak karuan
Sedangkan
Kalau ada orang menuhankan diri
Bahwa
Ia mampu menentukan kesuksesan hidupnya seratus persen
kami diam-diam penasaran mengaguminya
Sungguh !
Ya Tuhan, daya fikir kami disconect
Seakan begitu yakin titik kiblat kami adalah Ka'bah
Namun entah kenapa
Sebelum wudhu dan seusai salam
Kiblat kami juling ke peradaban jahiliyah modern
Terselip canggih dalam kata "tapi" dan tanda koma
Adiktif !
Ya Tuhan, pemahaman kami begitu rabun
Apakah ayat fisika sudah begitu terbalik
Membuat hukum baru yang menyatakan
bahwa
Kecepatan gerak materi melebihi kecepatan cahaya
Sehingga
Kalau ada anak manusia bermujahadah
Mengejar Cahaya Hidup di atas cahaya
Kami merasa lebih canggih dari itu
Sebab memang kenyataannya
Setiap jengkal langkah waktu kami
Lebih merasa melesat maju dan berguna
Bila
Mengejar benda lamban mati tak berpendar nur seupil pun
Gelap !
Ya Tuhan, rayuan syirik itu begitu kami sayang-sayang
Memang terlalu bodoh membawa gembolan kain hitam
Sebagai jimat kewibawaan dan penglaris
Tapi
Kami masih tak bisa melepas jimat modern
Berwifiq merk ngetop
Tertempel rapi
Di kerah baju
Di balik kolor
Di jam tangan
Di jilbab
Di kosmetik
Di sepatu
Di kendaraan
Di peralatan kerja
Di perlengkapan rumah tangga
Bahkan
Di pemikiran kontemporer lambang peradaban
Kami begitu ngesot dan tunduk tersungkur pada tulisan jimat-jimat itu
Sesat !
Ya Tuhan, kami bukan sedang berpuisi
Kata-kata kami jauh dari keindahan ilmu sastra
Kami hanya sedang melapor apa adanya atas keterbalikan fungsi
Kami ingin akal kembali menjadi pembantu yang baik
Bukan menjadi si tuhan bingung
Bukan pula si bingung Tuhan
Terang !
Ya Tuhan, pijatlah bagian diri kami yang keseleo ini
Sungguh !
Dody Ide
Malang, Malam Jumat Legi, 3 Januari 2008
Wah, itu sih tingkah polah saya, Mas ^_^, suka kebakaran jenggot kalau mendengar ada orang ngaku jadi nabi (padahal nggak punya jenggot, asli!)
BalasHapus[nggluyur, pulang, untuk kemudian tirakat, dan merenung...]
ps. sekalian minta alamat email sampeyan, Mas. Ditunggu, hehehe...
Salam,
Aris Susanto
light_2017@yahoo.com
http://esensi.wordpress.com
[karena satu dan lain hal, saya komen disini anonim saja]
Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu
BalasHapus