Sabtu, 14 Juni 2008

Hanya Makmum



Hanya Makmum


Setiap saat ribuan masjid berdiri
Ribuan Imam pun bermunculan
Berebut mimbar dakwah yang kosong

Bukan rahasia lagi masjid ada dulu walau jamaah
menyusul
Merayu orang agar percaya
Hanya masjid sebelah sini yang menawarkan kebenaran
sejati

Terlalu banyak rumah ibadah didirikan
Sudah terlalu pelik banyak orang berhasrat jadi Imam
Bahkan menganggap dirinya Imam Mahdi

Para makmum datang berduyun terheran-heran
Tak lupa sikut-sikutan demi berkah shaf terdepan
Padahal tanah tuk sujud masih lapang

Bagaikan keinginan mencium hajar aswad
Sekedar mengharap sim salabim revolusi nasib instan
Menginginkan dunia akhirat tanpa tirakat

Entah kapan nasib jutaan makmum akan berubah
Karena setiap hari hanya mendengar bingkisan kata
Tanpa mendapat sedekah jalan nyata

**


Akulah Sang Makmum garda terbelakang
Kusiapkan diri duduk kancrit di pojok sempit
Sekedar mencari pahala sebiji sawi

Kakiku tak sempat menginjak halaman masjid
Karena aku tak ingin ada orang lagi di belakangku
Aku ingin memastikan wajah khusyu wajib di depanku

Akulah makmum penjaga gerbang masjid
Tugasku hanya mempersilahkan masuk
Sambil mengharap mereka keluar dengan ketundukan yang
membekas

Akulah penjaga sepatu sandal
Agar alas kaki itu tak menginjak lantai suci dan
dicuri
Tak terkecuali terompah Para Imam

Aku tak ingin ikut menambah jumlah masjid
Aku hanya ingin jadi makmum yang baik
Memakmurkannya dengan cara ummi

Kan ku datangi ribuan masjid-masjid itu
Sekedar mesra membisikkan Subhanallah ke telinga Para
Imam
Bila saja mereka lupa bahwa pancaran masjid Allah ada
di dalam nurani

Lebih dekat dari urat leher
Meliputi Segala Sesuatu
Tak Terbanding

Dody Ide


Malang, 29 Desember 2007



Tidak ada komentar:

Posting Komentar