Senin, 07 Juli 2008

Sawung Menoro


Sawung Menoro

( Ayam di Puncak Cemara )





Pithek pithek jago ( ayamnya ayam Jago )

Duhai dambaan rahasia terdalam

Ingon - ingon selo dino ( dipelihara waktu luang )

Yang hanya dapat dijumpai ketika nafsu dan fikiran telah reda

Kanggo konco sing ra biso diganteni rojo brono ( teman yang tak bisa digantikan materi )

Sahabat sejati yang mengajarkan betapa dunia ini debu bagi yang telah tersadar akan langit

Kuku kukuruyuk..... ( berkokok )

Suaranya selalu lantang bila benar – benar kau perhatikan

Ndhemenake suaranae ing wayah sore ( menjelang petang suaranya menentramkan hati )

Setia mengingatkan akan datangnya pergantian jaman kegelapan

Dadi marem ati ngrungo'ake ( hati menjadi tenang mendengarnya )

Beruntung bagi yang berendah hati khusyu' mendengarkan

Dino – dino manggon ning cemoro ( tiap hari bertengger di pohon cemara )

Dari waktu ke waktu selalu berada di puncak tertinggi pohon kehidupan

Suwiwine mekar gagah koyo rojo ( sayapnya mengembang bagaikan kekuasaan raja )

Kegaiban mata air pengetahuannya lebih dari sekedar bentangan timur dan barat

Buntut moncer kerlap – kerlip nggudho moto ( ekor menjuntai mengkilau menggoda mata )

Imbalan kedigdayaan terkadang menggoda menjerumuskan kembali pada kedangkalan

Jalu lancip dadi gaman samber nyowo ( taji yang tajam jadi senjata mematikan )

karena setiap kata adalah kejadian tak terbantahkan

Jagoku jago sing tanpo tanding ( jagoku yang tanpa tanding )

Siapa yang menemukan akan menjadi raja tanpa ruang dan waktu

Jagoku jago sing tanpo banding ( jagoku yang tiada banding )

Jangan kau ucap karena setiap orang takkan pernah sama

Jagoku jago sing tanpo tanding ( jagoku yang tanpa tanding )

Apa yang kau ucap bila hanya kosong

Jagoku sing tanpo banding ( jagoku yang tiada banding )

Apa yang akan kau bedakan bila hanya bertemu Satu


Dody Ide, Ramadhan 1427 H



Download lagu ini di :


importmusik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar