Sawung Menoro
( Ayam di Puncak Cemara )
Pithek pithek jago ( ayamnya ayam Jago )
Duhai dambaan rahasia terdalam
Ingon - ingon selo dino ( dipelihara waktu luang )
Yang hanya dapat dijumpai ketika nafsu dan fikiran telah reda
Kanggo konco sing ra biso diganteni rojo brono ( teman yang tak bisa digantikan materi )
Sahabat sejati yang mengajarkan betapa dunia ini debu bagi yang telah tersadar akan langit
Kuku kukuruyuk..... ( berkokok )
Suaranya selalu lantang bila benar – benar kau perhatikan
Ndhemenake suaranae ing wayah sore ( menjelang petang suaranya menentramkan hati )
Setia mengingatkan akan datangnya pergantian jaman kegelapan
Dadi marem ati ngrungo'ake ( hati menjadi tenang mendengarnya )
Beruntung bagi yang berendah hati khusyu' mendengarkan
Dino – dino manggon ning cemoro ( tiap hari bertengger di pohon cemara )
Dari waktu ke waktu selalu berada di puncak tertinggi pohon kehidupan
Suwiwine mekar gagah koyo rojo ( sayapnya mengembang bagaikan kekuasaan raja )
Kegaiban mata air pengetahuannya lebih dari sekedar bentangan timur dan barat
Buntut moncer kerlap – kerlip nggudho moto ( ekor menjuntai mengkilau menggoda mata )
Imbalan kedigdayaan terkadang menggoda menjerumuskan kembali pada kedangkalan
Jalu lancip dadi gaman samber nyowo ( taji yang tajam jadi senjata mematikan )
karena setiap kata adalah kejadian tak terbantahkan
Jagoku jago sing tanpo tanding ( jagoku yang tanpa tanding )
Siapa yang menemukan akan menjadi raja tanpa ruang dan waktu
Jagoku jago sing tanpo banding ( jagoku yang tiada banding )
Jangan kau ucap karena setiap orang takkan pernah sama
Jagoku jago sing tanpo tanding ( jagoku yang tanpa tanding )
Apa yang kau ucap bila hanya kosong
Jagoku sing tanpo banding ( jagoku yang tiada banding )
Apa yang akan kau bedakan bila hanya bertemu Satu
Dody Ide, Ramadhan 1427 H
Download lagu ini di :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar